A. ayat
ayat Al-Qur’an yang mengandung penjelasan tentang aqidah, ahlak, ibadah, dan
muamalah.
a. Akidah
Berikut ayat-ayat
alkuran yang mengandung penjelasan tentang akidah
1. Surat
Al-Baqarah Ayat 2
Artinya: “Kitab (al-Qur’an) ini
tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa“.
2. Surat
Al-Baqarah Ayat 186
Artinya: “Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran“.
3. Surat
An-Nisa’ Ayat 80
Artinya: “Barangsiapa yang
mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah“.
4. Surat
Al-Maidah Ayat 3
Artinya: “Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu“.
5. Surat
Al-A’raf Ayat 158
Artinya: Katakanlah: “Hai manusia
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai
kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang
menghidupkan dan mematikan“.
6. Surat
Al-Hasyr Ayat 7
Artinya: “Apa yang diberikan
Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah“.
b. Ibadah
Berikut ayat ayat
Al-Quran yang mengandung penjelasan tentang ibadah
1. Surah
Al-bayyinah ayat 5
Artinya: Padahal mereka tidak
disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.(Qs. Al-Bayyinah:
5)
2. Surah
Ad-Dzariyat ayat 56
Artinya: Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku, (Qs.
Ad-Dzariyat: 56).
3. Surah
al luqman ayat 13-17
Artinya:
13. Dan (ingatlah) ketika Lukman
berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai
anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar".
14. Dan Kami perintahkan kepada
manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu.
15. Dan jika keduanya memaksamu
untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang
itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia
dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
16. (Lukman berkata): "Hai
anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada
dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
17. Hai anakku, dirikanlah salat
dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya
yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
18. Dan janganlah kamu
memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di
muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
lagi membanggakan diri.
19. Dan sederhanalah kamu dalam
berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara
keledai.
c. Ahlak
Berikut ayat ayat
Al-Qu’ran yang mengandung penjelasan tentang ahlak
1. Santun
dan tidak pemarah (Ali-'Imran: 134, Asy-Syura: 37)
"(yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali-'Imran: 134)
"Dan (bagi) orang-orang yang
menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah
mereka memberi maaf." (QS. Asy-Syura: 37)
2. Tidak
berlebihan dan mubadzir (Al-Isra': 26, 27)
"Dan berikanlah kepada
keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang
dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara
boros.(26), Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan
dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.(27)" (QS. Al-Isra':
26, 27)
3. Rendah
hati dan tidak sombong (Al-Isra': 37)
"Dan janganlah kamu berjalan
di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak
dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung."
(QS. Al-Isra': 37)
4. Tidak
berkata dan berbuat tanpa ilmu (Al-Isra': 36)
"Dan janganlah kamu
mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya." (QS. Al-Isra': 36)
5. Amanah
dan menepati janji (An-Nisa: 58, Al-Isra': 34)
"Sesungguhnya Allah menyuruh
kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)
apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. An-Nisa:
58)
"Dan janganlah kamu
mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat)
sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta
pertanggungan jawabnya." (QS. Al-Isra': 34)
6. Memperbaiki
hubungan sesama manusia (An-Nisa: 114, Al-Hujurat: 10)
"Tidak ada kebaikan pada
kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang
menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan
perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena
mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang
besar." (QS. An-Nisa: 114)
"Orang-orang beriman itu
sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara
kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat." (QS. Al-Hujurat: 10)
7. Jujur
dan tidak berdusta (At-Taubah: 119, Ghaafir: 28)
"Hai orang-orang yang
beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang
benar." (QS. (At-Taubah: 119)
"Dan seseorang yang beriman
di antara keluarga Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata, "Apakah
kamu akan membunuh seseorang karena dia berkata, 'Tuhanku adalah Allah',
padahal sungguh, dia telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang
nyata dari Tuhanmu. Dan jika dia seorang pendusta maka dialah yang akan
menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika dia seorang yang benar niscaya
sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu."
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan
pendusta." (QS. Ghafir: 28)
8. Bersikap
baik terhadap istri & tidak menzhaliminya (An-Nisa: 4, 19, 20)
"Berikanlah maskawin (mahar)
kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.
Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan
senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang
sedap lagi baik akibatnya." (QS. An-Nisa: 4)
"Hai orang-orang yang
beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan
janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari
apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan
pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian
bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.(19),
Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu
telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka
janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu
akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan
(menanggung) dosa yang nyata.(20)" (QS. An-Nisaa: 19-20)
9. Lemah
lembut dengan orang lain & berkata baik (Al-Baqarah: 83, Ali-'Imran: 159,
Al-Hijr: 88)
"Dan (ingatlah), ketika Kami
mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain
Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim,
dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji
itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.(QS.
Al-Baqarah: 83)
"Maka disebabkan rahmat dari
Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap
keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali-'Imran: 159)
"Janganlah sekali-kali kamu
menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada
beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu
bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang
yang beriman." (QS. Al-Hijr: 88)
10. Bekerjasama
dalam kebaikan & tidak bekerjasama dalam keburukan (Al-Ma'idah: 2)
"Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar
kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan
binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang
mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya
dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan
janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka
menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada
mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS.
Al-Ma'idah: 2)
11. Adil
dan tidak zhalim sekalipun dengan orang kafir (Al-Ma'idah: 8)
"Hai orang-orang yang
beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS.
Al-Ma'idah: 8)
12. Tidak
pelit / bakhil (Al-Isra': 29)
"Dan janganlah kamu jadikan
tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya
karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal." (QS. Al-Isra': 29)
13. Tidak
membicarakan aib orang lain / ghibah, Tidak mencari-cari kesalahan manusia /
tajassus, Menjauhi buruk sangka & berbaik sangka pada orang lain
(Al-Hujurat: 12)
"Hai orang-orang yang
beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka (purba-sangka/kecurigaan),
sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan
orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara
kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)
14. Tidak
iri dan dengki / hasad (An-Nisa': 32, Al-Hasyr: 9)
"Dan janganlah kamu iri hati
terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari
sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa
yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang
mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. An-Nisa': 32)
Allah swt. Juga
berfirman dalam surah lain sbb:
"Dan orang-orang yang telah
menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka
(Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka
(Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka
terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka
mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun
mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,
mereka itulah orang orang yang beruntung." (QS. Al-Hasyr: 9)
15. Tidak
mencela orang lain sekalipun hanya dengan isyarat (Al-Hujurat: 11)
Sebagaimana
firman allah swt sbb
"Hai orang-orang yang
beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh
jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan
perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih
baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan
gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang
buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujurat: 11)
16. Sabar
dari musibah & ridho dengan takdir Allah (Al-Baqarah: 155, 156)
Allah
swt. Berfirman sebagai berikut
"Dan sungguh akan Kami
berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar.(155), (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.(156)". (QS.
Al-Baqarah: 155, 156)
17. Mencegah
kelicikan & penipuan dalam bisnis / jual beli (Al-Muthaffifiin: 1,3,
Al-An'am: 152)
Sebagaimana
firman allah sbb:
"Celakalah bagi orang-orang
yang curang (dalam menakar dan menimbang)!" (QS. Al-Muthaffifiin: 1)
"dan apabila mereka menakar
atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi." (QS. Al-Muthaffifiin:
3)
"Dan janganlah kamu dekati
harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia
dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak
memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila
kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah
kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah
kepadamu agar kamu ingat." (qs. Al-An'am: 152)
18. Berbuat
baik terhadap tetangga & tidak menyakitinya (An-Nisa': 36)
"Sembahlah Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah
kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan
hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri," (QS. An-Nisa': 36)
19. Membantu
faqir miskin dan yang membutuhkan (Al-Baqarah: 177, At-Taubah: 60)
"Bukanlah menghadapkan
wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya
kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan
orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan
shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah
orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 177)
allah
swt. Juga berfirman dalam surahnya yang lain sebagai berikut
"Sesungguhnya zakat-zakat
itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus
zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang
dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah: 60)
20. Memuliakan
anak yatim, membantu & memberikan haknya (An-Nisa': 10, 36)
"Sesungguhnya orang-orang
yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api
sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala
(neraka)." (QS. An-Nisa': 10)
"Sembahlah Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah
kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan
hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri," (QS. An-Nisa': 36)
21. Memaafkan
& memaklumi orang lain (Ali-'Imran: 134, Asy-Syura: 40)
Sebagaimana
firman allah swt. sbb
"(yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali-'Imran: 134)
"Dan balasan suatu kejahatan
adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka
pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang
yang zalim." (QS. Asy-Syura: 40)
22. Berbakti
kepada kedua orang tua & berbuat baik kepada kerabat (Al-Isra': 23,
An-Nahl: 90)
Sebagaimana
allah swt berfirman sebagai berikut
"Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia." (QS. Al-Isra': 23)
Allah
swt. Juga berfirman dalam surahnya yang lain sbb
"Sesungguhnya Allah menyuruh
(kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan
Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS. An-Nahl:
90)
d. muamalah
Dalam melakukan
perniagaan, Allah SWT. Juga telah mengatur adab yang perlu dipatuhi dalam perdagangan, dimana apabila
telah datang waktunya untuk beribadah, aktivitas perdagangan perlu ditinggalkan
untuk beribadah kepada Allah SWT seperti firman Allah SWT yang berbunyi sebagai
berikut:
Artinya :“Dan apabila mereka
melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan
mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang
di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah
Sebaik-baik pemberi rezki.” (Q.S. Al-Jumu’ah: 11).
Dan dalam ayat lain
seperti surat An-Nur: 37, dijelaskan bagaimana orang tidak lalai dalam
mengingat Allah SWT hanya karena perniagaan dan jual beli.
Artinya : “Laki-laki yang tidak
dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati
Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka
takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi
goncang.” (Q.S. An-Nur: 37).
Komentar
Posting Komentar