BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Sumber hidrokarbon utama di alam adalah
minyak bumi. Penggunaan minyak bumi sangatlah luas, terutama untuk bahan bakar
dan bahan baku industri petrokimia. Oleh karena itu sangat perlu untuk kita
mengetahui tahapan-tahapan pengolahan minyak bumi agar kita tidak hanya tahu
cara memakainya saja akan tetapi kita juga harus tahu mengetahui bagaimana
proses pengolahan minyak bumi tersebut.
B.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a. Memenuhi
tugas mata pelajaran kimia yang di berikan
b. Dapat
mengetahu proses pengolah minyak bumi
C.
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah dari makalah ini yaitu: bagaimana proses pengolahan minyak bumi?
D.
Metode
Penulisan
Metode
penyusunan makalah ini yaitu dengan mengumpulkan data-data mengenai proses
pengolahan minyak bumi melalui internet.
BAB II
PEMBAHASAN
Proses
pengolahan minyak bumi melalui empat tahap yaitu:
A.
Tahap
Eksplorasi
Dalam
tahap ini, para ahli minyak bumi akan melakukan eksplorasi yang bertujuan untuk
mencari informasi-insormasi keberadaan dan perkiraan cadangan minyak bumi yang
akan di temukan melalui tinjauan kondisi geologi dan batuan yang ada di tempat
tersebut, setelah itu di lanjutkan dengan penyelidikan geofisika yang
menggunakan metode menggunakan getaran kecil atau gempa kecil yang di arahkan
menuju bawah bumi dan akan memantul kembali ke permukaan bumi sehingga
memungkinkan mengetahui lokasi minyak bumi secara ilmiah.
B.
Tahap
Eksploitasi
Tahap
ini merupakan tahap dimana minyak bumi mulai di keluarkan dari bawah bumi untuk
selanjutnya di proses menjadi bahan yang dapat dimanfaatkan menjadi beberapa
produk yang bermanfaat. Umumnyas pengambilan minyak bumi menggunakan sebuah
alat rig pengeboran yang memiliki tekanan mulai dari 2000psi-15000psi.
Penggunaan akan rig pengeboran dapat di lakukan di atas tanah (on shore) atau
di atas laut (pff shore). Rig pengeboran memiliki alat utama yaitu rotating
system dimana driling rig akan berputar dan membuat lubang pada tanah yang
memungkinkan untuk melakukan pengambilan minyak bumi.
C.
Tahap
Pemisahan
Minyak
bumi merupakan campuran hidrokarbon yang memiliki susunan senyawa kompleks,
terdiri dari senyawa alkana, alkena, alkuna, aromatik, naftalen. Senyawa
tersebut memiliki rantai dengan panjang yang berbeda-beda serta titik didih
yang berbeda. Semakin panjang rantai yang di miliki oleh suatu senyawa, maka
titik didihnya akan semakin tinggi pula. Oleh senan itu minyak bumi mentah
harus di pisahkan berdasarkan titik didihnya.
Proses
pemisahan minyak bumi dapat di kelompokkan sebagai berikut:
·
Destilasi
·
Absorsi
·
Adsorpsi
·
Filtrasi
·
Kristalisasi
·
Ekstraksi
1)
Destilasi
Penyulingan
atau destilasi adalah teknik pemisahan berdasarkan titik didih larutan
penyulingan terfraksi di gunakan untuk solusi memiliki perbedaan titik didih
tidak terlalu jauh dari sekitar
atau lebih. Dasar pemisahan suatu campuran
dengan penyulingan adalah perbedaan titik didih dari dua atau lebih cairan jika
campuran di panaskan, komponen titik didih akan lebih rendah akan menguap
terlebih dahulu. Dengan mengatur suhu dengan hati-hati, kita dapat menguapkan
dan kemudian mengembunkan komponen secara bertahap.
Minyak
mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan
selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik
didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sehingga
yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui
sungkup-sungkup yang di sebut gelumbung. Makin ke atas suhu yang terdapat pada
fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih
lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titim didihnya lebih rendah
naik ke bagian yang lebih atas lagi demikian seterusnya sehingga komponen yang
mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas ini di sebut
gas petrolium, kemudian di cairkan .
Pemisahan
minyak bumi di lakukan berdasarkan fraksinya dikarenakan sangat tidak praktis
untuk memisahkan minyak bumi tersebut berdasarkan senyawanya dikarenakan sangat
membutuhkan dana yang sangat tinggi.
a) Destilasi
bertingkat
Berikut
tabel suhu pada destilasi bertingkat:
Nama
|
Suhu
pada tray (celcius)
|
Gas (LNG dan LPG)
|
20
|
Nafta /petroleumeter
|
40
|
bensin
|
70
|
Minyak tanah atau kerosi
|
120
|
Diesel
|
200
|
Pelumas
|
300
|
Praffin/lilin
|
300
|
Hasil
fraksi minyak bumi :
·
Fraksi satu, fraksi ini merupakan fraksi
paling ringan dan berbentuk gas. Gas yang di hasilkan adalah LNG ( propena dan
butana) dan LPG (metana dan etana)
·
Fraksi dua, fraksi ini merupakan
pertrolium eter. Fraksi yang memiliki suhu titik didih yang lebih kecil dari
fraksi petroleum eter akan terus menguap ke tray/tingkatan selanjutnya.
Sedangkan fraksi petroleum eter akan di alihkan menuju tempat penampungan.
·
Fraksi tiga, fraksi bensin/gasolin.
Fraksi ini merupakan susunan dari campuran alkana.
·
Fraksi empat, fraksi minyak tanah yang
merupakan ca,puran alkana yang memiliki panjang rantai C12H26-C15H32.
·
Fraksi lima, fraksi diesel dimana
merupakan campuran alkana yang memiliki panjang rantai C15H32-C16H34
·
Fraksi enam, fraksi pelumas dan fraksi
paraffin.
·
Fraksi tujuh, fraksi ini merupakan
residu yang keluar dari tray distilasi bertingkat paling bawah. Fraksi ini
merupakan fraksi berat dimana merupakan campuran sisa yang tidak menguap dengan
pemanasan suhu lebuh dari
. Umumnya merupakan campuran yang di
manfaatkan sebagai aspal.
b. ) Destilasi
sederhana
pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan
titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat valotil. Juka campuran
di panaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih
dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu
kecenderungan sebuah subtansi untuk menjadi gas. Destilasi ini di lakukan pada
tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana di gunakan untuk memisahkan
campuran alkohol dan air.
c. )
Destilasi fraksionisasi
Fungsi destilasi fraksionasi adalah
memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan
berdasarkan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat di gunakan sebagai
campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari
dan bekerja pada tekannan atmosfer atau dengan
tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini di gunakan pada industri
minyak mentah, untuk memisahkan komponen komponen dalam minyak mentah.
Perbedaan dari distilasi fraksionasi dan
distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi
pemisahan secara bertahap pada suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya.
Pemisahan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilasi yang lebih
dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas semakin tidak volatil cairannya.
d. )
Destilasi uap
Distilasi
uap di gunakan pada campuran-campuran senyawa yang memiliki titik didih
mencapai
atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan
senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati
dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap
atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat
mendistilasi campuran senyawa dibawah titik didih dari masing-masing senyawa
campuran. Selain itu distilasi uap dapay di gunakan sebagai campuran yang tidak
larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat di distilasi dengan air.
Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam
seperti minyak eucalyptus dari eucaliptus, minyak sitrus dari lemon dan jeruk,
dan untuk ekstraksi minyak perfum dari tumbuhan.
e. )
Destilasi vakum
Distilasi
fakum biasanya di gunakan jika senyawa yang ingin di distilasikn tidak stabul
dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya
atau campuran yang memiliki titik didih di atas
.
Tujuan
dari percobaan penyulingan ini adalah untuk nmenentukan kosentrasi maksimum
yang dapat di peroleh destilat, menentukan HETP ( einggi setara denga piring
teoretis) di total refluks, dan menentukan jumlah minimum tetap (Nmin) pada
total refluks. HETP adalah panjang lapangan atau kolam panjang di bagi dengan
jumlah potong teoretis, bertekat mengetahui efisiensi kolam penyulingan.
2)
Absorpsi
Umumnya
di gunakan untuk memisahkan gas yang bertitik didih tinggi dengan gas. Minyak
gas di gunakan untuk menyerap gasolin alami dari gas-gas basah. Gas-gas di
keluarkan dari tank penyimpanan sebagi hasil dari pemanasan matahari kemudian
di serap ulang oleh tanaman.
Stream
stripping pada umumnya di gunakan untuk mengabsorpsi hidrokarbon fraksi ringan
dan memperbaiki kapasitas absopsi minyak gas. Proses ini di lakukan terutama
dalam hal-hal sebagai berikut:
·
Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin
alami yang dapat di campurkan pada bensin.
·
Untuk memisahkan gas-gas rekahan dalam
suatu fraksi yang ringan ( misalnya fraksi yang terdiri dari hidrogen, metaha,
etana) dan fraksi yang lebih berat yaitu yang mempunyai komponen-komponen yang
lebih tinggi.
·
Untuki menghasilkan bensin-bensin yang
dapat di pakai dari berbagai gas ampas dari suatu instilasi penghalus.
3)
Adsorpsi
Adsopsi
atau penyerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida, cairan
maupun gas, terikat pada suatu padatan atau cairan (zat penyerap atau adsorben)
dan akhirnya membentuk lapisan tipis atau adsorbat) padsa permukaanya. Proses
adsopsi di gunakan untuk memperoleh material berat dari gas. Pemakaian
terpenting proses adsorpsi pada perindustrian adalh :
·
Untuk mendapatkan bagian-bagian berisi
bensin ( natiral gasolin ) dari gas-gas bumi, dalam hal ini di gunakan arang
aktif.
·
Untuk menghilangkan bagian bagian yang
memberikan warna dan hal hal lain yang tidak di kehendaki dari minyak,
digunakan tanah liat untuk menghilangkan warna dan bauxiet ( biji
oksida-aluminium).
4)
Filtrasi
Digunakan
untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang mengandung destilat. Filtrasi
dengan tanah liat digunakan untuk decolorisasi fraksi.
5)
Kristalisasi
Sebelum
di filtrasi lilin harus di kristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal
dengan cooling dan strring. Lilin yang tidak di inginkan di pisahkan dan
menjadi lilin mikrokristalin yang di perdagangkan. Kristalisasi adalah proses
pembentukan bahan padat dari proses pengendapan larutan, melt ( campuran lelehan
), atatu lebih jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga
merupakan tekhnik pemisahan massa (mass transfer) dari suatu zat terlarut (
solute ) dari cairan larutan ke fase kristal padat.
6.) ekstraksi
Ekstraksi
adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedan kelarutannya terhadap
dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya
pelarut organik. Pengerjaan ini di dasarkan pada pembagian dari suatu bahan
tertentu dan dua bagian yang mempunyai sifat dapat larut yang berbeda.
D.
Tahap
konversi
Konversi
di artikan sebagai proses penyusunan kembali struktur hydrokarbon dengan tujuan
untuk memperoleh jenis fraksi yang di inginkan dan sesuai dengan permintaan
pasar. Contohnya pada proses konversi fraksi bensin yaitu dengan perubahan
molekul rantai karbon yang lurus menjadi struktur rantai karbon yang bercabang
dengan tujuan meningkatkan kualitas bensin
Berikut
ini jenis-jenis konversi dalam unit pengolahan
1.)
Cracking
Prose
scracking ialah proses pemecahan ( penguraian) molekul senyawa hidro karbon
yang beswar menjadi struktur senyawa hidrokarbon yang lebih kecil. Sebagai
contoh proses penguraian fraksi kerosen ( minyak tanah ) menjadi bensin. Proses
ini terutama di tujukan untuk memperbaiki kualitas serta perolehan fraksi
gasolin ( bensin). Seperti yang kita ketahui, kualitas bensin di nilai dari
sedikitnya sifat anti knock ( ketukan) yang terjadi di dalam mesin saat
pembakaran serta jumlah energi yang di berikan setelah di bakar habis.
Penilaian ini dinyatakan dalam bilangan oktan. Semakin tinggi nilai oktan jenis
bensis maka kualitasnya akan semakin tinggi.
Proses
cracking terdiri dari tiga cara yaitu:
·
Thermal cracking (cara panas) yaitu
proses menggunakan suhu yang tinggi serta tekanan yang rendah.
·
Catalytic cracking (menggunakan katalis)
yaitu proses cracing dengan menggunakan katalis dengan menggunakan jenis bubuk
plastida maupun molybdenum oksida.
·
Hidrocracking merupakan kombinasi antara
perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi
tersebut di lakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari hidrocracking ini
adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak di ubah menjadi hidrogen
sulfida yang kemudian di pisahkan.
2.)
Polimerisasi
Polimerisasi
adalah proses penggabungan molekul-molekul yang kecil menjadi molekul yang
lebih besar, sebagai contoh dari proses polimerisasi yaitu pembuatan bensin
yang berkualitas tinggi (isooktana) yang di hasilkan dari gabungan senyawa
isobuteda dan senyawa isobutana.
Polimerisasi
dapat di bedakan menjadi dua yaitu:
·
Polimerisasi thermal
Merupakan
polimerisasi yang di lakukan pada tekanan yang tinggi tanpa adanya bentuk
katalis, tekanan yang di gunakan berada pada range 600 psig sampai3000 psig,
dengan temperatur antara
hingga
·
Polimerisasi katalitik
Proses
ini berlangsung dengan mekanisme terbentuknya ester asam dari reaksi olefin dan
katalis asam, dengan molekul ester tersebut kemudian terdekomposisi sehingga
akan menjadi regenerasi katalis asam, sedangkan molekul hidrokarbon akan
bergabung membentuk molekul yang lebih besar atau polimer.
3.)
Alkilasi
dalam
industri migas alkilasi merupakan proses yang bertujuan untuk meningkatkan
builangan oktan pada fraksi minyak bumi. Salahsatu reaksi yang sering di
gunakan saan ini yaitu reaksi antar isobutena dengan olifen dengan menggunakan
katalis asam sulfat , sehingga akan mengkombinasikan olefin dengan berat
molekul rendah
(campuran propilena dan butilena) dengan isobutana dan dengan adanya asam sulfat sehingga akan menghasilkan bensin dengan sifat anti knocking yang tinggi serta pembakatan yang bersih.
(campuran propilena dan butilena) dengan isobutana dan dengan adanya asam sulfat sehingga akan menghasilkan bensin dengan sifat anti knocking yang tinggi serta pembakatan yang bersih.
4.)
Reforming
Proses
ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas bensin yang kurang baik(rantai karbon
lurus) menjadi bensin yang bermutu tinggi (rantai karbon bercabang) , kedua
bensin tersebut memiliki rumus molekul yang sama namun struktur karbon yang
berbeda. Reforming juga dapat merupakan perubahan steuktur molekul dari
hidrokerbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan jumlah bilangan oktan yang
tinggi.
5.)
Treating
Treating
merupakan proses yang bertujuan untuk menghilangkan impuritis (pengotor) yang
terdapat di dalam fraksi minyak bumi seperti sulfur (belerang). Selain sebagai
penghilang kotoran, proses treating juga berfungsi sebagai proses perbaikan
warna, menghilangkan bau dan fraksi berat seperti aspal. Proses treating
terdiri dari lima cara, yaitu:
·
Cooper sweetening dan doctor treating:
bertujuan untuk menghilangkan pengotor yang menimbulkan bau tidak sedap.
·
Acid treatment: proses penghilangan
lumpur serta perbaikan warna.
·
Deawaxing: proses penghilangan wax dan n
prafin yang memiliki berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas sehingga
menghasilkan minyak pelumas dengan pour pint yang rendah, biasanya wax ini di
gunakan untuk produk lilin.
·
Desulfuring: merupakan proses
penghilangan sulfur (belerang). Sulfur pada dasarnya terkandung secara alami di
dalam minyak bumi maupun gas.
6.)
Bleding
Proses
ini merupakan proses pencampuran zat aditif yang di masukkan kedalam fraksi
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Misalnya saja
bensin yang terdiri dari beberapa jenis dengan bilangan oktan yang
berbeda-beda, bahan adiktif yang di blending dengan biasanya berupa TEL (tetra
ethyl lead) yang berfungsi untuk menaikkan bilangan oktan bensin walaupun
kandungan yang terdapat dalam TEL dapat mencemari lingkungan dan tentunya
berbahaya bagi manusia.
KEGUNAAN MINYAK BUMI
a.) Sebagai
nahan bakar. Contohnya bensin dan solar.
b.) Sebagai
bahan baku industri petro kimia contoh: karet sintetis, detergen, pupuk,
pelarut.
c.) Sebagai
alat penerangan. Contoh; lilin.
d.) Sebagai
obat-obatan. Contoh aspirin bahan untuk membuat obat sakit kepala.
e.) Sebagai
bahan pakaian bagi manusia. Contoh : pantyhose sebagai bahan pembuatan legging/stocking.
f.) Sebagai
mesin seni. Contoh: krayon.
g.) Sebagai
bahan makanan. Contoh permen karet sintesis dari polimer minyak bumi.
h.) Sebagai
bahan dasar kosmetik. Contoh: lipstik dari crylartes dan hand body dari
petrolium jely
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Proses
pengolahan minyak bumi dapat di bagi menyadi empat tahap yaitu: Tahap Eksplorasi dalam tahap ini, para
ahli minyak bumi akan melakukan eksplorasi yang bertujuan untuk mencari
informasi-insormasi keberadaan dan perkiraan cadangan minyak bumi. Tahap Eksploitasi tahap ini merupakan
tahap dimana minyak bumi mulai di keluarkan dari bawah bumi. Tahap Pemisahan . Tahap konversi Konversi
di artikan sebagai proses penyusunan kembali struktur hydrokarbon.
Daftar Pustaka
niisa021010.blogspot.co.id
http://www.wowcang.com
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusassalamualaiku bagi pembaca blog aku, terimakasih telah mampir
BalasHapusApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
BalasHapusTerjangkau
Cost saving
Memberikan Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash,Eco Loundry,Paper Chemical,Textile Chemical,Degreaser & Floor Cleaner Plant,Kaporit tablet,cair & serbuk,Freon R 22 dll